Wednesday 29 April 2009

Agar Guru Baru Benar-benar Baru

Apakah Anda guru baru? Yup, biasanya ada sebuah ketakutan ketika seorang guru baru memasuki hari karena itu adalah sebuah kelaziman. Namanya juga pengalaman pertama. Kikuk, tangan bergetar, berdiri di satu titik, dijahilin siswa, dsb sering mewarnai perjalanan guru baru mengawali aktivitas mengajarnya. Ya, ada juga yang sebaliknya.
Nah, terus bagaimana? Ada 8 kiat yang ingin saya bagi terkait hal ini. Agar guru baru benar-benar baru. Maksudnya, baru penampilannya. Berbeda dengan yang ada pada umumnya (seperti yang telah disebutkan di atas). Kiat-kiat itu antara lain:
1. Guru adalah profesi terbaik di muka bumi
Yakin. Itu kata kuncinya. Guru adalah pekerjaan mulia. Bahkan Rasulullah pernah bersabda bahwa profesi gurulah yang nantinya akan bisa masuk pintu surga pertama kalinya. Bangga dong! Ya haruslah! Maka, mulai sekarang, bagi Anda utamanya guru-guru baru, berdirilah, angkat kepalamu, dan katakan,”Aku adalah seorang guru!” Ingat, Anda adalah apa yang Anda pikirkan tentang diri Anda.
2. Kesalahan itu pasti ada
Tak perlu takut dengan kesalahan yang mungkin telah Anda lakukan sebagai guru baru. “Manusia memang tempatnya salah dan dosa,”kira-kira begitu Rasul kita mengajarkan. Namun, meski Anda tidak bisa mengembalikan kesalahan, ada hal yang lebih penting yang harus Anda lakukan. Anda harus berjuang untuk mengalahkan kesalahan itu selanjutnya. Asah otak, asah kemampuan, dan teruslah menjadi pribadi guru yang produktif.
3. Awalnya menangis, selanjutnya akan tertawa
Situasi kelas pada awal Anda mengajar mungkin akan membuat diri mengeluh dan menumpahkan air mata. Penjajakan pertama biasanya itu terjadi. It’s no problem. Ayunkan kaki terus menjajaki, maka Anda akan mendapati bibir Anda mengulum tanda senang hati. Kenali siswa-siswa Anda, dan yang tak boleh terlupakan kenali diri Anda. Lalu cari titik temunya. Maka tangis lama-lama berubah jadi tawa. Perlu direnungkan, demikianlah surga juga bisa diraih nantinya. Dibungkus dengan amal yang susah payah untuk bisa istiqomah.
4. Tidak ada orang yang bisa menyelesaikan semua pekerjaan dalam 1 waktu
Bertahap dan konsistenlah! Manusia bukan Allah, maka bersikaplah lapang dan sabar terhadap tuntutan pekerjaan yang kadang seabreg dari pihak sekolah. Tidak bisa ditinggalkan semuanya memang, tapi sekali lagi, atur prioritas.
5. Tidak dapat kreatif di setiap pelajaran
Dalam profesi ini, Anda memang harus kreatif. Tapi, jika suatu saat menghadapai pembelajaran yang kurang bisa membuat Anda terinspirasi, maka saat inilah Anda membutuhkan sumber-sumber yang lain. Membaca buku, sharing dengan teman sejawat, dsb.
6. Mengajar akan lebih mudah
Ini juga hikmah dari sebuah keyakinan. Pengalaman tidak mengenakkan saat pertama kali mengajar sesekali jangan dibuang dalam ingatan. Hal ini bisa menjadi pendorong diri (tentu saja dengan dilengkapi poin 1) untuk tidak mengulanginya lagi, berusaha sekuat tenaga mengajar lebih baik dan lebih baik lagi. Hingga akhirnya Anda berkata,”Mengajar itu mudah!”
7. Jika pembelajaran berlangsung tidak oke, berhentilah!
Perencanaan adalah ujung tombak berhasilnya suatu pembelajaran. Tapi, ada kalanya tiba-tiba pembelajaran berjalan di luar rencana. Maka, jangan sekali-kali dilanjutkan! Berhenti, dan buatlah alternatif pendekatan.
8. Tidak semua siswa tertarik pembelajaran setiap menitnya
Sehebat apapun Anda, Anda suatu waktu dalam pembelajaran pasti akan menjumpai saat siswa terlihat tak tertarik lagi dengan pelajaran Anda. Maka gunakan nada suara Anda, tinggi dan rendahnya. Eits ada lagi. Berkelilinglah ke semua sudut kelas dengan bahasa tubuh yang menyita perhatian siswa Anda.

No comments: