Subuh menabuh, teriring cinta yang menghijau
Kecupan, bagai daun bergerak membelai
Subuhku tumbuh, sekerat kalbu terus ingin merindu
Hijau, bukan sekedar kuning dan biru
Hijau, kasih yang tak semu
Tapi, kecupan itu tiba-tiba menguning
Terpoles kuas sampai mengering
Hambar, selepas pecahan kata
Tak perlu lama
Meski bukan sebuah kecupan
Aku merasakan getarannya
Mendekat, menyemai hingga akhirnya menghijau
Hijau tak sekedar kuning dan biru
Tapi hijau yang selalu untukmu
Juga untukku
Thursday, 2 April 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment